PAYUNG GEDUNG SATU FIB UI

Di sinilah, di Payung Gedung Satu (PGS) tempatku mencari inspirasi selain di toilet. Di tempat inilah aku sering menghabiskan waktu setiap hari untuk sekedar bercengkerama, berdiskusi hingga ‘berpacaran’ ria dengan orang-orang yang ada di sekelilingku. Di tempat inilah gudang cakrawala baru banyak terbentang. Di tempat ini setiap harinya dipenuhi orang-orang yang ingin memanjakan diri dengan wi-fi, apalagi ketika jam-jam sibuk kampus (jam 8—4 sore). Biasanya, menjelang sore tiba, tempat ini mulai sepi karena orang-orang mulai pulang ke rumah masing-masing. Akan tetapi, aku dan beberapa teman-temanku masih rajin menghuni tempat ini hingga malam. Penghuni setia yang benar-benar setia dan sering merasakan efek berwifian malam hari adalah Prima Hariyanto. Bahkan, dia pernah sampai menginap segala sampe-sampe dikerubutin nyamuk lho. Selain itu, ada Rindias H. Fatmasari dan aku sendiri pastinya. Namun, aku dan Rindias tidak pernah nginep di sini (aih, kerajinan banget nginep di sini banyak nyamuk kali!!). Kinanti juga kadang-kadang di sini sampe sore atau malam, tetapi dia jarang membawa laptop, katanya berat. Selain itu masih ada Putri Susanti dan lain-lain.

Di tempat inilah, setiap hari aku memainkan jemariku di papan keyboard. Mulai dari membuat paper, makalah, menulis artikel, puisi, surfing, hingga hanya sekedar main facebook dan ber-yahoo messenger ria. Banyak hal yang bisa dilakukan di sini, kecuali buang air kecil ya kudu ke toilet lah dan sholat ya ke musholla lah hehehe. Nah, biasanya, aku dan teman-teman suka membeli makan di Kansas (Kantin Sastra) kemudian dibawa dan dimakan di tempat ini sembari ber-wifi ria. Banyak obrolan-obrolan hangat yang tercipta antara aku dan teman-teman kampus, mulai dari obrolan yang berkualitas hingga yang ga berkualitas, dari obrolan “berat” sampai obrolan ringan hingga ‘ecek-ecek’.

Tempat ini pun tidak luput dari kekurangan. Karena tempat ini outdoor, maka jika menjelang sore atau malam, si vampire nyamuk mulai mengambil posisi (tapi nggak juga deng, siang-siang juga banyak nyamuk). Mana wujudnya gede-gede pula. Nyamuk kebon euy!, maklumnya di sisi sampingnya terdapat pohon-pohon dan tanaman-tanaman. Hal lainnya yang kadang-kadang suka mengganggu kala siang hari adalah bau tai kucing yang seliweran. Tapi akhir-akhir ini nggak deng, mungkin kucingnya udah pup di tempat lain kali LoL. Selain itu, kalau hujan gede mengguyur, wuih kita semua musti kudu imigrasi deh tuh kalo ga mau kebasahan. Walaupun sebenarnya sudah ada penutup menyerupai payung (gazebo), tapi kan teteup aja kalau hujannya gede ya teteup aja kebasahan dong hehehe.



Nih foto aku di Payung Gedung Satu diambil sekitar pukul 7 malam (udah sepi euy!!). waktu itu aku hanya berdua dengan Rindias. Dan ketika itu hanya tersisa 3 orang yang duduk di sisi lainnya. Akan tetapi inilah seni “kesunyian”. Aku dapat merasakan bersetubuh dengan sepi seolah ia masih perawan. Ditambah semilir angin yang mendayu-dayu dingin datang merestui hubungan kami. Maka aku pun merasakan keperawanannya. Aku seolah menjadi lelaki yang memerawani tubuhnya. Sepi dan semilir angin telah ku perawani. Nikmat sekali!!. Tak banyak orang bisa merasakannya, sama seperti tak banyak orang yang bisa berdialog dengan senja (seperti postingan blog saya beberapa hari yang lalu).

0 komentar:

Posting Komentar